Minggu, 29 Agustus 2010

soal subnetting

1.diket sebuah perusahaan memiliki 128 komputer.buad jaringan tsb sehingga setiap jaringan memiliki maksimal 32 IP

JAWAB :
192.168.5.0 / 27

11111111.11111111.11111111.11100000

jumlah network : 8 dari hasil dua pangkat tiga
jumlah host : 32 dua di pangkat lima
block IP : 256-224 = 32


1 no subnet : 192.168.5.0
no broadcast : 192.168.5.31
2 no subnet :192.168.5.32
no broadcast :192.168.5.63
3 no subnet :192.168.5.64
no broadcast :192.162.5.95
4 no subnet :192.168.5.96
no broadcast :192.162.5.127
5 no subnet :192.168.5.128
no broadcast :192.168.5.159
6 no subnet :192.168.5.160
no broadcast :192.168.5.191
7 no subnet :192.168.5.192
no broadcast :192.168.5.223
8 no subnet : 192.168.5.224
no broadcast : 192.168.5.255



2.diketahui sebuah perusahaan memiliki 256 komputer,buat jaringan tersebut sehingga setiap sub jaringan memiliki max 64 ip...?

jawab:
192.168.3.0/26

11111111.1111111.11111111.11000000

jmlh network :4 dari hasil dua pangkat dua
jmlh host : 64 hasil dari 2 pngkat 6
block ip :256-192=64


1 no subnet : 192.168.3.0
no broadcast : 192.168.3.63
2 no subnet :192.168.3.64
no broadcast :192.168.3.127
3 no subnet :192.168.3.128
no broadcast :192.162.3.191
4 no subnet :192.168.3.192
no broadcast : 192.168.3.255

Senin, 23 Agustus 2010

subnetting kelas B

Subnetting adalah proses memecah satu jaringan (jaringan) besar menjadi (subnet) jaringan-jaringan kecil.

TCP/IP dibagi menjadi address class untuk memudahkan pembagian network part dan host part. IP Address dibagi menjadi lima class yaitu :

Class IP

Range IP

Net Part

Jml Net

Host Part

Jml Host/net

A

0.0.0.0-127.255.255.255

1+7 bit

27 = 128

24bit

224 = 16777216

B

128.0.0.0-191.255.255.255

2+14

214 = 16384

16 bit

216 = 65536

C

192.0.0.0-223.225.255.255

3+21 bit

221 = 2097152

8 bit

28 = 256

D

224.0.0.0-239.255.255.255

sebagai multicast

D

240.0.0.0-255.255.255.255

IP address cadangan

Dari gambar dan tabel diatas, misal class A untuk network part hanya memiliki 7 bit, dikarenakan bit 0 di depannya digunakan sebagai identitas class, begitu juga untuk class B memiliki 2 bit identitas, class C 3 bit identitas, class D memiliki 4 bit penanda identitas, dan class E memiliki 5 bit identitas.

PEMBAGIAN KELAS IP
1. Kelas A : 0.0.0.0.0 - 127.255.255.255
2. Kelas B : 128.0.0.0 - 191.255.255.255
3. Kelas C : 192.0.0.0 - 223.255.255.255

Netmask ( digunakan untuk menyaring IP jika akan disubnet)
1. Kelas A : 255.0.0.0 (desimal); 11111111.00000000.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan network . Host. Host. Host
2. Kelas B : 255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host. Host. Host
3. Kelas C : 255.255.255.0 (desimal) atau 11111111.11111111.11111111.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host . Host . Host

LANGKAH CEPAT SUBNETTING

  1. Diketahui jaringan dengan IP 192.168.3.5 / 27, berapa nomor subnet dan nomor broadcast masing - masing subnet?

JAWAB
Cara 1
/27 = 11111111.1111111.11111111.11100000
bit 1 = jaringan
bit 0 = host
Subnet mask = 1111111.1111111.11111111.11100000
* 3 bit 1 itu memiliki rumusan :Jadi untuk menetukan subnet, kita melihat jumlah bit 1, lalu kita padukan dengan rumusan di atas, jika terdapat 3 bit 1 maka angka rumusan yang digunakan adalah 128+64+32 dilihat dari kiri.128+64+32 = 224

jadi subnet yang kita gunakan untuk IP kelas C(dalam hal ini soal) adalah 255.255.255.224

128 64 32 16 8 4 2 1

1 = 1
1 0 = 2
1 0 0 = 4
1 0 0 0 = 8
1 0 0 0 0 = 16
1 0 0 0 0 0 = 32
1 0 0 0 0 0 0 = 64
1 0 0 0 0 0 0 0 = 128


Jumlah jaringan 2 3 = 8 jaringan
Jumlah Host
25 = 32 Host
Jumlah IP yang diijinkan = 32 - 2 = 30 IP / Jaringan


Cara kedua
/27
= 11111111.1111111.11111111.11100000
Jumlah jaringan 2

3 = 8 jaringan
Jumlah Host
25 = 32 Host
Jumlah IP yang diijinkan = 32 - 2 = 30 IP / Jaringan

Untuk menentukan subnet mask, jumlah host yaitu 32
dikurangkan dengan IP total Jaringan tersebut : 256 - 32 = 224
*maka subnetmask nya 255.255.255.224
dengan demikian otomatis nomor Subnet untuk jaringan pertama adalah 192.168.3.0
Dari perhitungan tersebut kita dapat membuat tabel subnet :

KET/SB

1

2

3

4

5

6

7

8

NO Subnet

3.0

3.32

3.64

3.96

3.128

3.160

3.192

3.224

No IP yang Diijinkan

3.1

3.33

3.65

3.97

3.129

3.161

3.193

3.225

SAMPAI IP NO

3.30

3.62

3.94

3.126

3.158

3.190

3.222

3.254

NO Broadcast

3.31

3.63

3.95

3.127

3.159

3.191

3.223

3.255

Pada kali ini kita akan melakukan subnetting jaringan untuk kelas B, misal kan ada IP 176.16.0.0/18 kemudian carilah Jumlah subnet, Jumlah Host, dan Block IP...???

No. IP 176.16.0.0/18 = 11111111.11111111.11000000.00000000

1. Jumlah Subnet : Lihat pada Bit 1 yang berwarna merah kemudian di pagkatkan 2 pangkat 2

hasilnya adalah 4.

2. Jumlah Host : Lihat pada Bit 0 yang berwarna biru kemudian di pangkatkan juga 2 pangkat 14

hasilnya adalah 16.384

3. Block IP : 256-192 = 64

#Subnet 1, No. Subnet : 176.61.0.0

No. Broadcast : 176.16.63.255

IP yang di izinkan : 176.16.0.1 - 176.16.63.254

#Subnet 2, No. Subnet : 176.16.64.0

No. Broadcast : 176.16.127.255

IP yang di izinkan : 176.16.63.0 - 176.16.126.255

#Subnet 3, No. Subnet :176.16.128.0

No. Broadcast :176.16.191.255

IP yang di izinkan : 176.16.127.0 - 176.16.190.254

#Subnet 4, No. Subnet : 176.16.192.0

No. Broadcast : 176.16.255.255

IP yang di izinkan :176.16.193.0 - 176.16.255.254

Minggu, 22 Agustus 2010

langkah Cepat Subnetting

1. Diketahui sebuah jaringan dengan IP 192.168.3.5/27
berapakah nomor subnetting dan nomor broadcast masing-masing subnet
Jawab:
pertama /27 itu di binerkan yaitu jumlah bit satu (1) sejumlah 27
seperti : 11111111.11111111.11111111.11100000
untuk mencari nomor subnet mask kita ambil bit 1 dari belakang
yaitu ada 3 bit 1nya jadi 128 + 64 + 32 = 224
itu merupakan nomor subnet mask
255.255.255.224
berikutnya mencari jumlah subnet dengan rumus
= jumlah bit 1
= 2 pangkat 3
= 8
mencari blog IP / IP total
2 pangkat y = jumlah bit 0
= 2 pangkat 5
= 32
jumlah IP yang di izinkan
2 pangkat y - 2
= 2 pangkat 5 - 2
= 32-2
= 30
subnet 1 = no. subnet 192.168.3.0 no. broadcast 192.168.3.31
IP yg di izinkan 192.168.3.1 - 192.168.3.30

subnet 2=
no. subnet 192.168.3.32 no. broadcast 192.168.3.63
IP yg di izinkan 192.168.3.33 - 192.168.3.62

subnet 3 =
no. subnet 192.168.3.64 no. broadcast 192.168.3.94
IP yg di izinkan 192.168.3.65 - 192.168.3.95
subnet 4 =
no. subnet 192.168.3.96 no. broadcast 192.168.3.95
IP yg di izinkan 192.168.3.97 - 192.168.3.129

subnet 5 =
no. subnet 192.168.3.128 no. broadcast 192.168.3.157 IP yg di izinkan 192.168.3.129 - 192.168.3.159

subnet 6 =
no. subnet 192.168.3.160 no. broadcast 192.168.3.191 IP yg di izinkan 192.168.3.161 - 192.168.3.190

subnet 7 =
no. subnet 192.168.3.192 no. broadcast 192.168.3.223 IP yg di izinkan 192.168.3.193 - 192.168.3.222

subnet 8 =
no. subnet 192.168.3.224 no. broadcast 192.168.3.255 IP yg di izinkan 192.168.3.225 - 192.168.3.254

Sabtu, 14 Agustus 2010

SUBNETTING

ALAMAT IP/IP ADDRESS

IP address dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

  1. Network Part yang mengindikasikan jaringan dimana mesin (ethernet/PC) terkoneksi
  2. Host Part yang mengindikasikan (ethernet/PC) tertentu yang pada jaringan

IP Address Class (diambil dari Buku Praktical TCP/IP jilid 1)

TCP/IP dibagi menjadi address class untuk memudahkan pembagian network part dan host part. IP Address dibagi menjadi lima class yaitu :

Class IP Range IP Net Part Jml Net Host Part Jml Host/net
A 0.0.0.0-127.255.255.255 1+7 bit 27 = 128 24bit 224 = 16777216
B 128.0.0.0-191.255.255.255 2+14 214 = 16384 16 bit 216 = 65536
C 192.0.0.0-223.225.255.255 3+21 bit 221 = 2097152 8 bit 28 = 256
D 224.0.0.0-239.255.255.255 sebagai multicast
D 240.0.0.0-255.255.255.255 IP address cadangan

Dari gambar dan tabel diatas, misal class A untuk network part hanya memiliki 7 bit, dikarenakan bit 0 di depannya digunakan sebagai identitas class, begitu juga untuk class B memiliki 2 bit identitas, class C 3 bit identitas, class D memiliki 4 bit penanda identitas, dan class E memiliki 5 bit identitas.

bit 1 =networkpart

bit 0=hostpart

jenis TCP/IP ada 2 yaitu:

1.IPV6=128 bit

2.IPV4=32 bit

8bit =1byte

4bit=1nibbel


soal;

Soal.
192.202.146.3//25
255.255.255.0 and

192.202.146.3 = 11000000.11001000.10010010.00000011
255.255.255.128 = 11111111.11111111.11111111.10000000 and
subnet 192 . 202 . 146 . 0

· Keterangan/rumus:
Mencari jaringan :2x = Bit 1
Mencari host past:2y = Bit 0

· Cara mencari host past:
2y = 27 = 128

· Struktur mensubnet
-nome subnet jaringan besar
192.202.146.x
-nomer jaringan yg sudah di bgi2 menjadi kecil (jaringan A)
Sb.192.202.146.0
Sm. 192.202.146.127
range = 1 – 126 =26
-nomer jaringan yg sudah di bagi-bagi menjadi kecil (jaringan B)
Sb.192.202.146.128
Sm.192.202.146.255
Range = 129 – 254 =126
-nomer subnetmask yg di pakai untuk pedoman menghitung jaringan yg ada di atas.
255.255.255.128

· Jdi jika mau mencari subnet adalah kita harus ngeand kan dulu.....jika sudah kita sudah menemukan subnetnya....
· Jika kita mencari netmask caranya dengan menghitung dari angka terendah sampai angka yg di tentukan misal (0 – 127) krena host past.na 128 maka kita boleh menggambil angka di bawah maupun di atas angka host past...(begitu juga selanjutnya).
· Cara mencari range adalah dengan cara menghitung angka diatas angka terkecil sampai di bawah angka terendah....(begitu juga seterusnya).

Kamis, 05 Agustus 2010

subnetting

SUBNETTING

Per. 2 dan 3

SUBNETTING

Subnetting adalah proses memecah satu jaringan (jaringan) besar menjadi (subnet) jaringan-jaringan kecil.

Manfaat dari subnetting ini adalah :

  1. Mengurangi trafik network atau mengefisiensikan penggunaan resource yang digunakan untuk membroadcast ke jaringan. Bila kita hanya punya 10 host, tapi subnetmask kita tidak kita set untuk hanya 10 host, maka paket data yang masuk ke jaringan akan dibroadcast ke seluruh alamat IP (host), walaupun host itu pada kenyataannya tidak pernah ada (dikutip dari http://www.dhare.co.cc/2010/02/manfaat-dari-supernetting-dan.html).
  2. Mengoptimalkan kemampuan jaringan, dikarenakan trafik jaringan yang efisien
  3. Menyederhanakan manajemen jaringan, dikarenakan lebih mudah mengelola beberapa jaringan kecil dibanding mengelola satu jaringan yang besar
  4. Mempersingkat waktu perputaran data

Analogi

Sebuah RW memiliki 40 KK, untuk memudahkan dalam pengelolaan warganya seorang RW harus membagi warganya menjadi beberapa RT. Bayangkan jika seorang RW tidak dibantu oleh seorah RT, akan sangat sulit bagi seorang ketua RW untuk memberikan informasi dan mengelola warganya.

Dengan adanya pembagian RW menjadi beberapa RT, akan memudahkan seorang ketua RW mengelola warganya dikarenakan ketua RW hanya perlu berkoordinasi dengan RT tentang bagaimana cara mengelola warganya.

Dari pengertian diatas untuk memudahkan kita melakukan subnetting, mari kita persepsikan gambar diatas sama dengan proses subnetting

  1. No RW = No Jaringan/Net Id
  2. No RT = No Sub Jaringan/no Subnet
  3. Gang = Broadcast
  4. Gerbang = Gateway
  5. No Rumah = IP address

Jika digambarkan ulang menjadi :

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan/satu jaringan saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis class, baik class A, B, C, D dan E) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap nodeTCP/IP. Proses untuk memecah jaringan (network) menjadi jaringan-jaringan kecil (subnet=sub networking) disebut subnetting.


SUBNET MASK

Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

Apa subnet itu :

  • Jaringan fisik independen
  • berbagi alamat jaringan dengan bagian-bagian lain dari jaringan yang lebih besar
  • menggunakan bit dari bagian host dari alamat ip /ip address cadangan mereka untuk mendefinisikan alamat subnet/no subnet.

Mengapa menggunakan subnet :

  • Mengontrol trafik jaringan lebih baik (semua node pada segmen pada jaringan ethernet melihat semua paket yang ditransmisikan oleh semua node lain pada segmen)
  • memungkinkan aliran lalu lintas jaringan antara host yang akan dipisahkan, berdasarkan konfigurasi jaringan.
  • untuk mengatur lalu lintas ip
  • untuk meningkatkan keamanan jaringan dan kinerjanya dengan mengatur host ke dalam kelompok.

Bagaimana menggunakan subnet :

  • router digunakan antara subnet jaringan yang berbeda atau untuk mengontrol aliran data atau paket
  • router tidak lain hanyalah jaringan perangkat keras yang mentransmisikan data berdasarkan kondisi preset transmisi dan keamanan

Berdasarkan RFC 950 tentang Internet Standard Subnetting Procedure yang dikeluarkan oleh IETF, mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

  • Semua bit 1 digunakan untuk network identifier .
  • Semua bit o digunakan untuk host identifier.
  • hasil dari operasi AND antara alamat ip/ip address dan subnet mask adalah alamat jaringan/no network atau alamat subnet

Ada 3 default subnet yaitu :
- Class A : 2555.0.0.0 (desimal); 11111111.00000000.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan network . Host. Host. Host
- Class B : 255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host. Host. Host
- Class C : 255.255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.11111111.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host . Host . Host

Pengenalan Subnet Mask :

  1. Berdasarkan pada konfigurasi jaringan, subnet jaringan membagi jaringan menjadi kelompok-kelompok logis
  2. Menerapkan subnet mask untuk alamat ip/ip address untuk mengidentifikasi jaringan/network part dan host/host part

Contoh :

Diketahui sebuah alamat IP/IP address : 140.130.240.200 dengan sebuah subnet mask standar kelas B yaitu : 255.255.0.0, maka kita akan mendapatkan :

IP address 140.130.240.200=10001100.10000010.11110000.11001000

Subnet Mask 255.255.0.0 =11111111.11111111.00000000.00000000

Penyelesaian :


Pada intinya penggunaan subnet mask digunakan sebagai saringan/filter jaringan (network) besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil (subnet).


SUBNET PRIVAT/NON-ROUTABLE

Ada 3 range ip address yang digunakan untuk jaringan yang tidak digunakan dalam jaringan kecil untuk kepentingan konfigurasi pribadi :

Class Range IP
A 10.0.0.0-10.255.255.255
B 172.16.0.0-172.32.255.255
C 192.168.0.0-192.255.255.255

Address ini tidak dialokasikan untuk situs atau organisasi, jadi siapapun dapat menggunakannya. Address privat digunakan untuk menghemat space IP address. Range IP Number makin sedikit karena internet tumbuh luar biasa cepat.

LATIHAN

  1. Berapakah nomor jaringan class C dari sebuah IP address 192.168.3.20, dalam bentuk biner ?
  2. Berapakah default subnet mask dari class A ?
  3. Apa yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah mesin tujuan ke tika transmisi data melalui internet ?
  4. Kumpulan dari terminal, komputer, server dan komponen lain, yang memungkinkan data mengalir dan saling memanfaatkan sumber daya secara bersama-sama adalah ?
  5. 10.1.0.1 adalah contoh dari IP class ?
  6. Berapakah jumlah host dari sebuah jaringan yang memiliki IP Address 192.202.146.3/25
  7. Sebuah jaringan besar dengan salah satu IP addressnya adalah 192.168.129.21, dibagi menjadi 8 buah subnet (sub-network). a) Sebutkan jumlah kedelapan no subnet tersebut? b) Sebutkan kedelapan no broadcast tersebut? c) Berapakah jumlah IP address yang bisa digunakan pada setiap jaringan? d) Berapakah jumlah total IP address yang bisa digunakan pada semua subnet (sub-jaringan) ?

pengertian daya,arus,tegangan.

Pert.I Pengertian daya, arus dan tegangan

Pertemuan : 1 (4×45 menit)

ATOM

Sebuah benda terdiri dari beberapa unsur dan unsur terdiri dari beberapa atom. Jadi atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas inti atom (terdiri dari proton (+) dan netron) serta elektron bermuatan negatif (-) yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral.

Gambar atom diambil dari http://aquantumofknowledge.wordpress.com/2010/07/06

Karena elektron berada pada orbit posisi terluar, maka elektron tersebut bisa terlepas dari orbit menuju ke atom lain yang tidak seimbang jumlah elektronnya. Mudah atau tidak-nya sebuah elektron terlepas ini akan mempengaruhi jenis benda. Benda yang sangat mudah melepaskan elektron dinamakan konduktor, begitu juga sebaliknya jika benda yang sulit melepaskan elektron (terikat kuat dalam atom) maka benda tersebut masuk dalam golongan isolator

HUBUNGAN DAYA, ARUS, TEGANGAN DAN TAHANAN

Apakah anda yang adalah orang yang termasuk tidak mengerti masalah arus, tegangan dan daya. Padahal secara tidak sengaja kita sering sekali menggunakan ketiga istilah tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Untuk mengerti teori istilah tersebut, di bawah ini saya kutipkan pengertian dari daya, arus dan tegangan, yang saya ambil dari http://id.wikipedia.org

Daya dalam fisika adalah laju energi yang dihantarkan atau kerja yang dilakukan per satuan waktu. Daya dilambangkan dengan P. Mengikuti definisi ini daya dapat dirumuskan sebagai:

Variasi rumus daya (P)

di mana
P = daya (watt)
W = Usaha (Joule)
t = waktu
V = Tegangan/beda potensial (Volt)
I = Arus (Ampere)
R = Tahanan/Hambatan/Beban (Ohm)

Tegangan listrik (kadang disebut sebagai Voltase) adalah perbedaan potensial listrik antara dua titik dalam rangkaian listrik, dan dinyatakan dalam satuan volt. Besaran ini mengukur energi potensial dari sebuah medan listrik yang mengakibatkan adanya aliran listrik dalam sebuah konduktor listrik. Tergantung pada perbedaan potensial listriknya, suatu tegangan listrik dapat dikatakan sebagai ekstra rendah, rendah, tinggi atau ekstra tinggi.

Variasi rumus tegangan (V)

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Contoh arus listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikro Ampere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir. Dalam kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum Ohm.

Variasi rumus arus (I)

Tahanan/beban/resistansi adalah komponen elektronik dua saluran yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi penurunan tegangan diantara kedua salurannya sesuai dengan arus yang mengalirinya, berdasarkan hukum Ohm:

Variasi rumus tahanan (R)

Analogi. Untuk memudahkan pemahaman pengertian diatas kita dapat menganalogikan arus, tegangan dan daya seperti sebuah tandon air yang digunakan untuk mengisi bak mandi, seperti digambarkan di bawah ini :

Dari gambar di atas, dapat diumpamakan bahwa tegangan/beda potensial sama seperti ketinggian titik atas air dalam tandon dengan dasar bak mandi, air diumpakan sebagai arus, bak mandi diumpamakan sebagai tahanan/beban/resistor dan daya diumpamakan tenaga semprotan air yang dihasilkan oleh perpaduan tinggi tandon air dan air itu sendiri. Untuk memudahkan penerapan rumus daya, arus dan tegangan dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Dari gambaran di atas maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa semakin besar daya, disebabkan oleh semakin besar tegangan/beda potensial atau arusnya, dan begitu juga sebaliknya. Jadi sebenarnya arus tidak akan mengalir jika tidak ada tegangan/beda potensial dan tegangan/beda potensial tidak berfungsi jika tidak ada arus.

Bagaimanakah arus bisa mengalir
Seperti telah diuraikan pada analogi tandon air di atas bahwa air akan mengalir jika posisi titik atas air dalam tandon air lebih tinggi dari bak mandi, bayangkan jika posisi titik atas air sejajar dengan posisi bak mandi. Arus hanya dapat mengalir jika ada tegangan/beda potensial. Sumber arus sampai saat ini umumnya berasal dari PLN, sedangkan arus listrik di daerah Jawa Tengah ini disupply dari pembangkit listrik Karangkates yang ada di daerah Malang. Untuk bisa mengalirkan arus sampai daerah Jawa Tengah, maka harus diberi tegangan yang sangat besar (sekitar 500.000 V) melalui sebuah jalur kabel yang dinamakan Sutet (Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi), walaupun begitu tetap setelah jarak tertentu saluran sutet ini tegangannya harus dinaikkan kembali melalui sebuah gardu listrik (menggunakan trafo Step-up) dikarenakan karena pengaruh hambatan, panjang, dan luas penampang penghantar (kabel) akan mempengaruhi penurunan tegangan. Arus listrik adalah suatu energi yang ditimbulkan akibat perpindahan elektron dari suatu unsur.Untuk memudahkan analisa arah arus arus akan mengalir dari kutub positif (+) menuju ke kutub negatif (-), sedangkan elektron bergerak berbalikan arah dengan arah arus yang mengalir dari kutub negatif (-) menuju kutub positif (+) .

Gambar arah arus dan arah elektron

Supaya lebih mudah memahaminya mari kita bayangkan pistol air mainan anak-anak. Air akan keluar jika ada tekanan pada alat picu pistol, jika tidak ada tekanan pada alat picu pistol, maka air tidak akan keluar. Tekanan pada alat picu pistol itu dapat diasumsikan sebagai tegangan.

Jenis-Jenis tegangan

  1. Tegangan AC (Alternating Current) adalah tegangan yang besarnya selalu berubah-ubah secara periodik. Tegangan AC dapat dilihat dengan menggunakan CRO (Cathode Ray Oscilloscope). Contoh : tegangan PLN memiliki besar 220 VAC dengan periode ayunan 50-60 kali per detik atau biasa dalam bahasa teknik dituliskan dengan istilah frekuensi = 50-60Hz. Oleh karena itu orang yang kesetrum tegangan AC rasanya seperti bergetar dan bergoyang inul.

    Gambar tegangan AC ideal/sempurna tanpa cacat

    Tegangan AC dilihat dari CRO

  2. Tegangan DC (Direct Current) adalah tegangan yang memiliki besar tetap (tidak berubah) secara periodik. Contoh tegangan keluaran dari adaptor, tegangan keluaran dari Power Supply komputer dll. Oleh karena itu orang yang kesetrum tegangan DC rasanya seperti dicubit tanpa merasakan getaran.

    Gambar tegangan DC ideal/sempurna

Gambar tegangan DC dilihat dari CRO



CONTOH SOAL

  1. Pada saat kita membeli lampu, kita mau mengatakan mau membeli lampu 15 watt. Berapakah arus yang mengalir pada lampu tersebut jika lampu tersebut dinyalakan ?

JAWAB

Diketahui :

Daya (P) = 15 watt; tegangan (V) = 220 V (dikarenakan sumber tegangan listri dari PLN), maka rumus yang berlaku :

sehingga,

Pert. 3 Alat Ukur Kelistrikan dan Penggunaan Multimeter sebagai Alat Ukur Tegangan

Pertemuan : 3 (4×45 menit)

MACAM-MACAM ALAT UKUR KELISTRIKAN

Dalam pengukuran kelistrikan ada beberapa alat ukur yang kita gunakan. Untuk itu alat ukur dipilah-pilah sesuai dengan fungsinya.

  • Amperemeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran arus, baik arus AC ataupun arus DC. alat ukur ini biasanya dipasang secara seri terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur

Gambar Amperemeter diambil dari http://info.g-excess.com

Gambar cara penggunaan Amperemeter

  • Voltmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tegangan baik tegangan AC atau tegangan DC. Alat ukur ini biasanya dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur.

Gambar Voltmeter AC/DC, diambil dari http://www.utopiasilver.com

Gambar cara penggunaan Voltmeter

  • Wattmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran daya. Sebenarnya alat ukur ini merupakan perpaduan dari dua alat ukur yaitu : voltmeter dan Amperemeter.

Gambar Wattmeter diambil dari http://pressebo.com

Cara menggunakan wattmeter

  • Ohmmeter, adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran tahanan sebuah komponen atau rangkaian atau resistor. alat ukur ini dipasang secara pararel terhadap rangkaian/komponen yang akan diukur tahanannya

Gambar Ohmmeter diambil dari http://4.bp.blogspot.com

Gambar cara penggunaan Ohmmeter

Tetapi pada umumnya kebanyakan para teknisi elektro, kelistrikan atau komputer lebih senang menggunakan alat ukur yang dinamakan Multimeter/Multitester karena alat ukur ini memiliki sifat multifungsional, dikarenakan dalam satu alat ukur bisa dikunakan sebagai Voltmeter, Amperemeter, dan Ohmmeter.

Gambar Multimeter

PENGGUNAAN MULTIMETER UNTUK MENGUKUR TEGANGAN

Sebelumnya marilah kita mengenal terlebih dahulu bagian-bagian dari Multimeter analog di atas melalui gambar di bawah ini :

Bagian-bagian Multimeter

Keselamatan kerja

Dalam menggunakan multimeter sebagai pengukur tegangan kita harus memperhatikan manual book masing masing multimeter, yang dapat diringkas sebagai berikut :

  • Pasanglah probe sesuai dengan kedudukannya. Probe berwarna merah dicolokkan pada terminal (+), dan probe berwarna hitam dicolokkan pada terminal com (-). Ada beberapa multimeter yang memiliki probe include dengan multimeternya sehingga tidak perlu susah-susah memasang.
  • Jenis tegangan. Sebelum melakukan pengukuran kita harus mengetahui jenis tegangan apa yang akan kita ukur, apakah tegangan AC (alternating current) atau tegangan DC (direct current). Dengan mengetahui jenis tegangannya kita dapat menentukan penempatan selector pada bagian AC atau DC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan AC arahkan selektor pada bagian AC. Jika tegangan yang akan kita ukur adalah tegangan DC maka arahkanlah selektor pada bagian DC. Jika kita belum mengetahui jenis tegangannya, supaya aman dalam pengukuran hendaknya arahkan selektor pada bagian AC (karena tegangan DC sebenarnya bagian dari tegangan DC).

Memilih selektor pada tegangan AC/DC

  • Besar Tegangan. Sebelum melakukan pengukuran tegangan hendaknya kita sudah mengetahui berapa besar tegangan yang akan diukur, untuk memudahkan penentuan Batas Ukur. Pemilihan batas ukur yang tepat hendaknya harus lebih tinggi dari tegangan yang diukur (setiap multimeter yang berbeda merk biasanya berbeda nilai batas ukurnya, sehingga kita harus menyesuaikan). Misal : kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui bahwa jenis tegangan-nya adalah AC dan besar tegangan adalah 220 VAC, maka batas ukur yang harus dipilih (jika menggunakan multimeter di atas) adalah 250 atau 1000. Jika kita belum mengetahui tegangan yang akan diukur, pilihlah batas ukur yang paling tinggi.

Batas Ukur untuk mengukur tegangan PLN

Batas Ukur jika kita belum tahu besar tegangan

  • Perhatikan saat melakukan pengukuran, jangan sampai ujung probe merah dan hitam saling bersentuhan, karena akan menyebabkan korsleting, dan akan merusak multimeter.
  • Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus. Pada saat melihat jarum penunjuk jangan sampai bayangan jarum terlihat (untuk beberapa multimeter biasanya disediakan cermin/kaca/mirror di antara skala), jika masih terlihat bayangan jarum maka hasil penunjukan jarum kurang presisi (tepat).

  • Gunakan alas kaki yang terbuat dari bahan isolator (sandal, sepatu, keset, gelang anti static (Anti-static Wrist Strap/Anti-static Wrist Band), sebagai pengaman jika terjadi kejutan listrik (kesetruuum). Hindari penggunaan karpet sebagai isolator.

Rumus :

dimana :

VAC = Tegangan

BU = Batas Ukur

SM = Skala maksimum yang dipakai

JP = Jarum Penunjuk

STUDI KASUS : MENGUKUR TEGANGAN AC

Kita akan melakukan pengukuran tegangan PLN, diketahui tegangan PLN secara teori adalah 220VAC, maka langkah kerja-nya adalah

  1. Masukkan probe merah pada terminal (+), dan probe hitam pada terminal com (-).
    Mencolokkan probe sesuai dengan tempatnya

    Mencolokkan probe sesuai dengan tempatnya

  2. Menentukan Batas Ukur pengukuran. Karena tegangan PLN secara teori adalah 220VAC maka kita arahkan selektor pada bagian VAC dengan Batas Ukur 250 atau 1000 (ingat Batas Ukur dipilih lebih besar dari pada tegangan yang akan diukur). Untuk pembahasan kita kali ini kita akan menggunakan Batas Ukur 250
  3. Karena ini pengukuran AC, maka posisi penempatan probe bisa bolak-balik.
  4. Colokkan kedua probe multimeter masing-masing pada lubang PLN (karena yang diukur tegangan AC, tidak usah kuatir kalau terbalik).

    Mengukur VAC PLN dengan BU = 250

  5. Baca dan Perhatikan hasil penunjukan jarum penunjuk.

Cara Membaca Jarum Penunjuk

Pilihlah SM (Skala Maksimum) yang akan digunakan, pada gambar multimeter di bawah ini ada 3 pilihan SM (Skala Maksimum) yaitu : 10, 50, 250

Jika kita memilih SM (Skala Maksimum) = 250, maka skala yang dipakai adalah :

Sekarang tinggal membaca jarum penunjuk. Dari gambar di atas mari kita cuplik pada bagian jarum penunjuk, seperti digambarkan di bawah ini :
Dari gambar di atas diketahui bahwa diantara 200-250 terdapat 10 strip, sehingga besar setiap strip (kita anggap simbol bobot setiap strip = S):

Karena bobot setiap strip = 5 maka dari cuplikan jarum penunjukan di atas dapat digambarkan kembali :

Dari gambar di atas, dapat diketahui bahwa JP (Jarum Penunjukan) =220. Sekarang kita tinggal memasukkan dalam rumus.

protokol

PROTOKOL

Berdasarkan teori protokol jaringan adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau kombinasi keduanya. Dalam sebuah jaringan komputer, komunikasi data (mengirim dan menerima data)terkadang dibuat oleh pengembang/vendor yang sistem (hardware dan software) yang berbeda, misalkan menurut catatan yang dilansir http://www.dmoz.org untuk komponen ethernet di dunia ada sekitar 49 vendor dan komponen kabel ada sekitar 172 vendor, dll. Padahal untuk menjamin terjadinya komunikasi dalam jaringan yang melibatkan dua atau lebih hardware yang dibuat oleh pengembang hardware yang berbeda, dibutuhkan sebuah pengertian dari masing masing vendor/pengembang untuk mematuhi aturan-aturan atau standar pembuatan komponen komunikasi. Aturan-aturan inilah yang disebut sebagai Protokol. Aturan-aturan ini biasanya mencakup pedoman yang mengatur karakteristik tentang metode akses yang diijinkan topologi fisik, tipe kabel, dan kecepatan transfer data.
Dalam sebuah komunikasi data, ada beberapa aturan-aturan/protokol umum yang harus digunakan oleh pengembang/vendor dalam pembuatan komponen komunikasi data yaitu :

Protocol Cable Speed Topology
Ethernet Twisted Pair, Coaxial, Fiber 10 Mbps Linear Bus, Star, Tree
Fast Ethernet Twisted Pair, Fiber 100 Mbps Star
LocalTalk Twisted Pair .23 Mbps Linear Bus or Star
Token Ring Twisted Pair 4 Mbps – 16 Mbps Star-Wired Ring
FDDI Fiber 100 Mbps Dual ring
ATM Twisted Pair, Fiber 155-2488 Mbps Linear Bus, Star, Tree

Tetapi sekarang banyak protokol yang peruntukannya tidak hanya mengatur masalah pembuatan komponen komunikasi data, bahkan ada beberapa protokol yang dibuat, digunakan untuk mengatur vendor/pengembang Sistem Operasi.

Ada beberapa badan organisasi dunia yang telah membuat konvensi aturan/protokol komunikasi data dalam jaringan komputer diantaranya :

  1. IEEE yang mengembangkan standar IEEE 802 LAN / MAN yang mencakup standar IEEE 802.3 Ethernet dan standar IEEE 802.11 Wireless Networking, yang salah satunya mengembangkan model referensi TCP/IP
  2. IETF (Internet Engineering Task Force) yang bertugas untuk mempelajari masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan Internet, dan kemudian mengusulkan solusi dari masalah tersebut kepada IAB (Internet Architecture Board). IETF merupakan pihak yang mempublikasikan spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP
  3. ISO (Ineternational Organization fir Standardization) yang mengembangkan model referensi OSI (Open System Interconnection)
  4. ITU-T (Ineternational Telocommunication Union-) yang menangani dan mengembangkan protokol telekomunikasi dan PSTN (Public Switched Telephone Network)
  5. NMEA



TCP/IP (TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL/INTERNET PROTOCOL)

TCP/IP adalah salah satu model network protokol yang dikeluarkan oleh IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers), yang membahas persetujuan tentang bagaimana komunikasi diproses antara 2 titik/node. TCP/IP adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet. Protokol ini menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft Windows dan keluarga UNIX) untuk membentuk jaringan yang heterogen.


ALAMAT IP/IP ADDRESS

IP address dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

  1. Network Part yang mengindikasikan jaringan dimana mesin (ethernet/PC) terkoneksi
  2. Host Part yang mengindikasikan (ethernet/PC) tertentu yang pada jaringan

IP Address Class (diambil dari Buku Praktical TCP/IP jilid 1)

TCP/IP dibagi menjadi address class untuk memudahkan pembagian network part dan host part. IP Address dibagi menjadi lima class yaitu :

Class IP Range IP Net Part Jml Net Host Part Jml Host/net
A 0.0.0.0-127.255.255.255 1+7 bit 27 = 128 24bit 224 = 16777216
B 128.0.0.0-191.255.255.255 2+14 214 = 16384 16 bit 216 = 65536
C 192.0.0.0-223.225.255.255 3+21 bit 221 = 2097152 8 bit 28 = 256
D 224.0.0.0-239.255.255.255 sebagai multicast
D 240.0.0.0-255.255.255.255 IP address cadangan

Dari gambar dan tabel diatas, misal class A untuk network part hanya memiliki 7 bit, dikarenakan bit 0 di depannya digunakan sebagai identitas class, begitu juga untuk class B memiliki 2 bit identitas, class C 3 bit identitas, class D memiliki 4 bit penanda identitas, dan class E memiliki 5 bit identitas.

LATIHAN SOAL

  1. Apakah pengertian dari protokol jaringan ?
  2. Gambarkan isi dari layer protokol TCP/IP
  3. Berapakah jumlah IP address total untuk jaringan class C
  4. Apakah fungsi dari Multicast ?
  5. Berapa jumlah bit untuk IP address versi IPV6 ?