Sabtu, 13 November 2010

ALAMT PENTING

http://118.98.163.253/download/

Sabtu, 16 Oktober 2010

kabel gitu lho

Type dan Jenis Kabel

Ditulis oleh kang deden di/pada 7 Agustus, 2007

Rasanya kurang lengkap, seperti “sayur tanpa garam”, kalo berbicara soal jaringan ngak menyentuh mengenai perkabelan, karena kita ketahui bahwa kabel merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam hal koneksi jaringan, berikut ini akan secara ringkas dijelaskan mengenai tipe dan jenis kabel yang biasa digunakan dalam sebuah jaringan .. meski sedikit dan ngak panjang lebar tapi mudah-mudahan dapat bermanfaat.

Setiap jenis kabel mempunyai kemampuan dan spesifikasinya yang berbeda, pengenalan tipe kabel. Ada dua jenis kabel yang dikenal secara umum,

1. UTP unshielded twisted pair,
2. STP shielded twisted pair
3. Coaxial cable.

Kategori untuk twisted pair yaitu (hingga saat ini), yaitu:

kabel11.jpg

Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack. Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist) masing-masing pasang kabel. Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan sedemikian rupa).

Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e sudah dilengkapi dengan insulator untuk mengurangi efek induksi atau electromagnetic interference. Kabel CAT5e bisa digunakan untuk menghubungkan network hingga kecepatan 1Gbps.

Sedangkan untuk coaxial cable, dikenal dua jenis, yaitu thick coaxial cable (mempunyai diameter lumayan besar) dan thin coaxial cable (mempunyai diameter lebih kecil).

Thick coaxial cable (Kabel Coaxial “gemuk”)

Kabel coaxial jenis ini dispesifikasikan berdasarkan standar IEEE 802.3 10BASE5, dimana kabel ini mempunyai diameter rata-rata 12mm, dan biasanya diberi warna kuning; kabel jenis ini biasa disebut sebagai standard ethernet atau thick Ethernet, atau hanya disingkat ThickNet, atau bahkan cuman disebut sebagai yellow cable.

Kabel Coaxial ini (RG-6) jika digunakan dalam jaringan mempunyai spesifikasi dan aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung harus diterminasi dengan terminator 50-ohm (dianjurkan menggunakan terminator yang sudah dirakit, bukan menggunakan satu buah resistor 50-ohm 1 watt, sebab resistor mempunyai disipasi tegangan yang lumayan lebar).
* Maksimum 3 segment dengan peralatan terhubung (attached devices) atau berupa populated segments.
* Setiap kartu jaringan mempunyai pemancar tambahan (external transceiver).
* Setiap segment maksimum berisi 100 perangkat jaringan, termasuk dalam hal ini repeaters.
* Maksimum panjang kabel per segment adalah 1.640 feet (atau sekitar 500 meter).
* Maksimum jarak antar segment adalah 4.920 feet (atau sekitar 1500 meter).
* Setiap segment harus diberi ground.
* Jarang maksimum antara tap atau pencabang dari kabel utama ke perangkat (device) adalah 16 feet (sekitar 5 meter).
* Jarang minimum antar tap adalah 8 feet (sekitar 2,5 meter).

Thin coaxial cable (Kabel Coaxial “Kurus”)

Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir, terutama untuk transceiver yang tidak memerlukan output daya yang besar. Untuk digunakan sebagai perangkat jaringan, kabel coaxial jenis ini harus memenuhi standar IEEE 802.3 10BASE2, dimana diameter rata-rata berkisar 5mm dan biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya. Setiap perangkat (device) dihubungkan dengan BNC T-connector. Kabel jenis ini juga dikenal sebagai thin Ethernet atau ThinNet.

Kabel coaxial jenis ini, misalnya jenis RG-58 A/U atau C/U, jika diimplementasikan dengan

Tconnector dan terminator dalam sebuah jaringan, harus mengikuti aturan sebagai berikut:

* Setiap ujung kabel diberi terminator 50-ohm.
* Panjang maksimal kabel adalah 1,000 feet (185 meter) per segment.
* Setiap segment maksimum terkoneksi sebanyak 30 perangkat jaringan (devices)
* Kartu jaringan cukup menggunakan transceiver yang onboard, tidak perlu tambahan transceiver, kecuali untuk repeater.
* Maksimum ada 3 segment terhubung satu sama lain (populated segment).
* Setiap segment sebaiknya dilengkapi dengan satu ground.
* Panjang minimum antar T-Connector adalah 1,5 feet (0.5 meter).
* Maksimum panjang kabel dalam satu segment adalah 1,818 feet (555 meter).
* Setiap segment maksimum mempunyai 30 perangkat terkoneksi.

kabel21.jpg

UTP Cable (khususnya CAT5 / CAT5e)

kabel3.jpg



Connector yang bisa digunakan untuk UTP Cable CAT5 adalah RJ-45. Untuk penggunaan koneksi komputer, dikenal 2 buah tipe penyambungan kabel UTP ini, yaitu straight cable dan crossover cable. Fungsi masing-masing jenis koneksi ini berbeda, straight cable digunakan untuk menghubungkan client ke hub/router, sedangkan crossover cable digunakan untuk menghubungkan client ke client atau dalam kasus tertentu digunakan untuk menghubungkan hub ke hub.

Straight Cable

Menghubungkan ujung satu dengan ujung lain dengan satu warna, dalam artian ujung nomor satu merupakan ujung nomor dua di ujung lain. Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel tidak menjadi masalah, namun ada standard secara internasional yang digunakan untuk straight cable ini, yaitu :

Koneksi minimum berdasarkan standar EIA/TIA-568B RJ-45 Wiring Scheme :

Pair#2 is connected to pins 1 and 2 like this:

Pin 1 wire color: white/orange

Pin 2 wire color: orange

Pair#3 is connected to pins 3 and 6 like this:

Pin 3 wire color: white/green

Pin 6 wire color: green

Sedangkan sisa kabel-nya dihubungkan sebagai berikut

Pair#1

Pin 4 wire color: blue

Pin 5 wire color: white/blue

Pair#4

Pin 7 wire color: white/brown

Pin 8 wire color: brown

kabel4.jpg

Crossover Cable

kabel51.jpg

Dasar Koneksi Untuk UTP Crossover Cable

kabel6.jpg



pin 1 -> pin 3, pin 2 -> pin 6, pin 3 -> pin 1, and pin 6 -> pin 2. Pin lainnya dibiarkan tidak terhubung



kabel7.jpg

Minggu, 29 Agustus 2010

soal subnetting

1.diket sebuah perusahaan memiliki 128 komputer.buad jaringan tsb sehingga setiap jaringan memiliki maksimal 32 IP

JAWAB :
192.168.5.0 / 27

11111111.11111111.11111111.11100000

jumlah network : 8 dari hasil dua pangkat tiga
jumlah host : 32 dua di pangkat lima
block IP : 256-224 = 32


1 no subnet : 192.168.5.0
no broadcast : 192.168.5.31
2 no subnet :192.168.5.32
no broadcast :192.168.5.63
3 no subnet :192.168.5.64
no broadcast :192.162.5.95
4 no subnet :192.168.5.96
no broadcast :192.162.5.127
5 no subnet :192.168.5.128
no broadcast :192.168.5.159
6 no subnet :192.168.5.160
no broadcast :192.168.5.191
7 no subnet :192.168.5.192
no broadcast :192.168.5.223
8 no subnet : 192.168.5.224
no broadcast : 192.168.5.255



2.diketahui sebuah perusahaan memiliki 256 komputer,buat jaringan tersebut sehingga setiap sub jaringan memiliki max 64 ip...?

jawab:
192.168.3.0/26

11111111.1111111.11111111.11000000

jmlh network :4 dari hasil dua pangkat dua
jmlh host : 64 hasil dari 2 pngkat 6
block ip :256-192=64


1 no subnet : 192.168.3.0
no broadcast : 192.168.3.63
2 no subnet :192.168.3.64
no broadcast :192.168.3.127
3 no subnet :192.168.3.128
no broadcast :192.162.3.191
4 no subnet :192.168.3.192
no broadcast : 192.168.3.255

Senin, 23 Agustus 2010

subnetting kelas B

Subnetting adalah proses memecah satu jaringan (jaringan) besar menjadi (subnet) jaringan-jaringan kecil.

TCP/IP dibagi menjadi address class untuk memudahkan pembagian network part dan host part. IP Address dibagi menjadi lima class yaitu :

Class IP

Range IP

Net Part

Jml Net

Host Part

Jml Host/net

A

0.0.0.0-127.255.255.255

1+7 bit

27 = 128

24bit

224 = 16777216

B

128.0.0.0-191.255.255.255

2+14

214 = 16384

16 bit

216 = 65536

C

192.0.0.0-223.225.255.255

3+21 bit

221 = 2097152

8 bit

28 = 256

D

224.0.0.0-239.255.255.255

sebagai multicast

D

240.0.0.0-255.255.255.255

IP address cadangan

Dari gambar dan tabel diatas, misal class A untuk network part hanya memiliki 7 bit, dikarenakan bit 0 di depannya digunakan sebagai identitas class, begitu juga untuk class B memiliki 2 bit identitas, class C 3 bit identitas, class D memiliki 4 bit penanda identitas, dan class E memiliki 5 bit identitas.

PEMBAGIAN KELAS IP
1. Kelas A : 0.0.0.0.0 - 127.255.255.255
2. Kelas B : 128.0.0.0 - 191.255.255.255
3. Kelas C : 192.0.0.0 - 223.255.255.255

Netmask ( digunakan untuk menyaring IP jika akan disubnet)
1. Kelas A : 255.0.0.0 (desimal); 11111111.00000000.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan network . Host. Host. Host
2. Kelas B : 255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host. Host. Host
3. Kelas C : 255.255.255.0 (desimal) atau 11111111.11111111.11111111.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host . Host . Host

LANGKAH CEPAT SUBNETTING

  1. Diketahui jaringan dengan IP 192.168.3.5 / 27, berapa nomor subnet dan nomor broadcast masing - masing subnet?

JAWAB
Cara 1
/27 = 11111111.1111111.11111111.11100000
bit 1 = jaringan
bit 0 = host
Subnet mask = 1111111.1111111.11111111.11100000
* 3 bit 1 itu memiliki rumusan :Jadi untuk menetukan subnet, kita melihat jumlah bit 1, lalu kita padukan dengan rumusan di atas, jika terdapat 3 bit 1 maka angka rumusan yang digunakan adalah 128+64+32 dilihat dari kiri.128+64+32 = 224

jadi subnet yang kita gunakan untuk IP kelas C(dalam hal ini soal) adalah 255.255.255.224

128 64 32 16 8 4 2 1

1 = 1
1 0 = 2
1 0 0 = 4
1 0 0 0 = 8
1 0 0 0 0 = 16
1 0 0 0 0 0 = 32
1 0 0 0 0 0 0 = 64
1 0 0 0 0 0 0 0 = 128


Jumlah jaringan 2 3 = 8 jaringan
Jumlah Host
25 = 32 Host
Jumlah IP yang diijinkan = 32 - 2 = 30 IP / Jaringan


Cara kedua
/27
= 11111111.1111111.11111111.11100000
Jumlah jaringan 2

3 = 8 jaringan
Jumlah Host
25 = 32 Host
Jumlah IP yang diijinkan = 32 - 2 = 30 IP / Jaringan

Untuk menentukan subnet mask, jumlah host yaitu 32
dikurangkan dengan IP total Jaringan tersebut : 256 - 32 = 224
*maka subnetmask nya 255.255.255.224
dengan demikian otomatis nomor Subnet untuk jaringan pertama adalah 192.168.3.0
Dari perhitungan tersebut kita dapat membuat tabel subnet :

KET/SB

1

2

3

4

5

6

7

8

NO Subnet

3.0

3.32

3.64

3.96

3.128

3.160

3.192

3.224

No IP yang Diijinkan

3.1

3.33

3.65

3.97

3.129

3.161

3.193

3.225

SAMPAI IP NO

3.30

3.62

3.94

3.126

3.158

3.190

3.222

3.254

NO Broadcast

3.31

3.63

3.95

3.127

3.159

3.191

3.223

3.255

Pada kali ini kita akan melakukan subnetting jaringan untuk kelas B, misal kan ada IP 176.16.0.0/18 kemudian carilah Jumlah subnet, Jumlah Host, dan Block IP...???

No. IP 176.16.0.0/18 = 11111111.11111111.11000000.00000000

1. Jumlah Subnet : Lihat pada Bit 1 yang berwarna merah kemudian di pagkatkan 2 pangkat 2

hasilnya adalah 4.

2. Jumlah Host : Lihat pada Bit 0 yang berwarna biru kemudian di pangkatkan juga 2 pangkat 14

hasilnya adalah 16.384

3. Block IP : 256-192 = 64

#Subnet 1, No. Subnet : 176.61.0.0

No. Broadcast : 176.16.63.255

IP yang di izinkan : 176.16.0.1 - 176.16.63.254

#Subnet 2, No. Subnet : 176.16.64.0

No. Broadcast : 176.16.127.255

IP yang di izinkan : 176.16.63.0 - 176.16.126.255

#Subnet 3, No. Subnet :176.16.128.0

No. Broadcast :176.16.191.255

IP yang di izinkan : 176.16.127.0 - 176.16.190.254

#Subnet 4, No. Subnet : 176.16.192.0

No. Broadcast : 176.16.255.255

IP yang di izinkan :176.16.193.0 - 176.16.255.254

Minggu, 22 Agustus 2010

langkah Cepat Subnetting

1. Diketahui sebuah jaringan dengan IP 192.168.3.5/27
berapakah nomor subnetting dan nomor broadcast masing-masing subnet
Jawab:
pertama /27 itu di binerkan yaitu jumlah bit satu (1) sejumlah 27
seperti : 11111111.11111111.11111111.11100000
untuk mencari nomor subnet mask kita ambil bit 1 dari belakang
yaitu ada 3 bit 1nya jadi 128 + 64 + 32 = 224
itu merupakan nomor subnet mask
255.255.255.224
berikutnya mencari jumlah subnet dengan rumus
= jumlah bit 1
= 2 pangkat 3
= 8
mencari blog IP / IP total
2 pangkat y = jumlah bit 0
= 2 pangkat 5
= 32
jumlah IP yang di izinkan
2 pangkat y - 2
= 2 pangkat 5 - 2
= 32-2
= 30
subnet 1 = no. subnet 192.168.3.0 no. broadcast 192.168.3.31
IP yg di izinkan 192.168.3.1 - 192.168.3.30

subnet 2=
no. subnet 192.168.3.32 no. broadcast 192.168.3.63
IP yg di izinkan 192.168.3.33 - 192.168.3.62

subnet 3 =
no. subnet 192.168.3.64 no. broadcast 192.168.3.94
IP yg di izinkan 192.168.3.65 - 192.168.3.95
subnet 4 =
no. subnet 192.168.3.96 no. broadcast 192.168.3.95
IP yg di izinkan 192.168.3.97 - 192.168.3.129

subnet 5 =
no. subnet 192.168.3.128 no. broadcast 192.168.3.157 IP yg di izinkan 192.168.3.129 - 192.168.3.159

subnet 6 =
no. subnet 192.168.3.160 no. broadcast 192.168.3.191 IP yg di izinkan 192.168.3.161 - 192.168.3.190

subnet 7 =
no. subnet 192.168.3.192 no. broadcast 192.168.3.223 IP yg di izinkan 192.168.3.193 - 192.168.3.222

subnet 8 =
no. subnet 192.168.3.224 no. broadcast 192.168.3.255 IP yg di izinkan 192.168.3.225 - 192.168.3.254

Sabtu, 14 Agustus 2010

SUBNETTING

ALAMAT IP/IP ADDRESS

IP address dibagi menjadi 2 bagian yaitu :

  1. Network Part yang mengindikasikan jaringan dimana mesin (ethernet/PC) terkoneksi
  2. Host Part yang mengindikasikan (ethernet/PC) tertentu yang pada jaringan

IP Address Class (diambil dari Buku Praktical TCP/IP jilid 1)

TCP/IP dibagi menjadi address class untuk memudahkan pembagian network part dan host part. IP Address dibagi menjadi lima class yaitu :

Class IP Range IP Net Part Jml Net Host Part Jml Host/net
A 0.0.0.0-127.255.255.255 1+7 bit 27 = 128 24bit 224 = 16777216
B 128.0.0.0-191.255.255.255 2+14 214 = 16384 16 bit 216 = 65536
C 192.0.0.0-223.225.255.255 3+21 bit 221 = 2097152 8 bit 28 = 256
D 224.0.0.0-239.255.255.255 sebagai multicast
D 240.0.0.0-255.255.255.255 IP address cadangan

Dari gambar dan tabel diatas, misal class A untuk network part hanya memiliki 7 bit, dikarenakan bit 0 di depannya digunakan sebagai identitas class, begitu juga untuk class B memiliki 2 bit identitas, class C 3 bit identitas, class D memiliki 4 bit penanda identitas, dan class E memiliki 5 bit identitas.

bit 1 =networkpart

bit 0=hostpart

jenis TCP/IP ada 2 yaitu:

1.IPV6=128 bit

2.IPV4=32 bit

8bit =1byte

4bit=1nibbel


soal;

Soal.
192.202.146.3//25
255.255.255.0 and

192.202.146.3 = 11000000.11001000.10010010.00000011
255.255.255.128 = 11111111.11111111.11111111.10000000 and
subnet 192 . 202 . 146 . 0

· Keterangan/rumus:
Mencari jaringan :2x = Bit 1
Mencari host past:2y = Bit 0

· Cara mencari host past:
2y = 27 = 128

· Struktur mensubnet
-nome subnet jaringan besar
192.202.146.x
-nomer jaringan yg sudah di bgi2 menjadi kecil (jaringan A)
Sb.192.202.146.0
Sm. 192.202.146.127
range = 1 – 126 =26
-nomer jaringan yg sudah di bagi-bagi menjadi kecil (jaringan B)
Sb.192.202.146.128
Sm.192.202.146.255
Range = 129 – 254 =126
-nomer subnetmask yg di pakai untuk pedoman menghitung jaringan yg ada di atas.
255.255.255.128

· Jdi jika mau mencari subnet adalah kita harus ngeand kan dulu.....jika sudah kita sudah menemukan subnetnya....
· Jika kita mencari netmask caranya dengan menghitung dari angka terendah sampai angka yg di tentukan misal (0 – 127) krena host past.na 128 maka kita boleh menggambil angka di bawah maupun di atas angka host past...(begitu juga selanjutnya).
· Cara mencari range adalah dengan cara menghitung angka diatas angka terkecil sampai di bawah angka terendah....(begitu juga seterusnya).

Kamis, 05 Agustus 2010

subnetting

SUBNETTING

Per. 2 dan 3

SUBNETTING

Subnetting adalah proses memecah satu jaringan (jaringan) besar menjadi (subnet) jaringan-jaringan kecil.

Manfaat dari subnetting ini adalah :

  1. Mengurangi trafik network atau mengefisiensikan penggunaan resource yang digunakan untuk membroadcast ke jaringan. Bila kita hanya punya 10 host, tapi subnetmask kita tidak kita set untuk hanya 10 host, maka paket data yang masuk ke jaringan akan dibroadcast ke seluruh alamat IP (host), walaupun host itu pada kenyataannya tidak pernah ada (dikutip dari http://www.dhare.co.cc/2010/02/manfaat-dari-supernetting-dan.html).
  2. Mengoptimalkan kemampuan jaringan, dikarenakan trafik jaringan yang efisien
  3. Menyederhanakan manajemen jaringan, dikarenakan lebih mudah mengelola beberapa jaringan kecil dibanding mengelola satu jaringan yang besar
  4. Mempersingkat waktu perputaran data

Analogi

Sebuah RW memiliki 40 KK, untuk memudahkan dalam pengelolaan warganya seorang RW harus membagi warganya menjadi beberapa RT. Bayangkan jika seorang RW tidak dibantu oleh seorah RT, akan sangat sulit bagi seorang ketua RW untuk memberikan informasi dan mengelola warganya.

Dengan adanya pembagian RW menjadi beberapa RT, akan memudahkan seorang ketua RW mengelola warganya dikarenakan ketua RW hanya perlu berkoordinasi dengan RT tentang bagaimana cara mengelola warganya.

Dari pengertian diatas untuk memudahkan kita melakukan subnetting, mari kita persepsikan gambar diatas sama dengan proses subnetting

  1. No RW = No Jaringan/Net Id
  2. No RT = No Sub Jaringan/no Subnet
  3. Gang = Broadcast
  4. Gerbang = Gateway
  5. No Rumah = IP address

Jika digambarkan ulang menjadi :

Setiap host di dalam sebuah jaringan yang menggunakan TCP/IP membutuhkan sebuah subnet mask meskipun berada di dalam sebuah jaringan/satu jaringan saja. Entah itu subnet mask default (yang digunakan ketika memakai network identifier berbasis class, baik class A, B, C, D dan E) ataupun subnet mask yang dikustomisasi (yang digunakan ketika membuat sebuah subnet atau supernet) harus dikonfigurasikan di dalam setiap nodeTCP/IP. Proses untuk memecah jaringan (network) menjadi jaringan-jaringan kecil (subnet=sub networking) disebut subnetting.


SUBNET MASK

Subnet Mask adalah istilah teknologi informasi dalam bahasa Inggris yang mengacu kepada angka biner 32 bit yang digunakan untuk membedakan network ID dengan host ID, menunjukkan letak suatu host, apakah berada di jaringan lokal atau jaringan luar.

Apa subnet itu :

  • Jaringan fisik independen
  • berbagi alamat jaringan dengan bagian-bagian lain dari jaringan yang lebih besar
  • menggunakan bit dari bagian host dari alamat ip /ip address cadangan mereka untuk mendefinisikan alamat subnet/no subnet.

Mengapa menggunakan subnet :

  • Mengontrol trafik jaringan lebih baik (semua node pada segmen pada jaringan ethernet melihat semua paket yang ditransmisikan oleh semua node lain pada segmen)
  • memungkinkan aliran lalu lintas jaringan antara host yang akan dipisahkan, berdasarkan konfigurasi jaringan.
  • untuk mengatur lalu lintas ip
  • untuk meningkatkan keamanan jaringan dan kinerjanya dengan mengatur host ke dalam kelompok.

Bagaimana menggunakan subnet :

  • router digunakan antara subnet jaringan yang berbeda atau untuk mengontrol aliran data atau paket
  • router tidak lain hanyalah jaringan perangkat keras yang mentransmisikan data berdasarkan kondisi preset transmisi dan keamanan

Berdasarkan RFC 950 tentang Internet Standard Subnetting Procedure yang dikeluarkan oleh IETF, mendefinisikan penggunaan sebuah subnet mask yang disebut juga sebagai sebuah address mask sebagai sebuah nilai 32-bit yang digunakan untuk membedakan network identifier dari host identifier di dalam sebuah alamat IP. Bit-bit subnet mask yang didefinisikan, adalah sebagai berikut:

  • Semua bit 1 digunakan untuk network identifier .
  • Semua bit o digunakan untuk host identifier.
  • hasil dari operasi AND antara alamat ip/ip address dan subnet mask adalah alamat jaringan/no network atau alamat subnet

Ada 3 default subnet yaitu :
- Class A : 2555.0.0.0 (desimal); 11111111.00000000.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan network . Host. Host. Host
- Class B : 255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.00000000.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host. Host. Host
- Class C : 255.255.255.0.0 (desimal) atau 11111111.11111111.11111111.00000000 (biner)
menunjukkan : network. Host . Host . Host

Pengenalan Subnet Mask :

  1. Berdasarkan pada konfigurasi jaringan, subnet jaringan membagi jaringan menjadi kelompok-kelompok logis
  2. Menerapkan subnet mask untuk alamat ip/ip address untuk mengidentifikasi jaringan/network part dan host/host part

Contoh :

Diketahui sebuah alamat IP/IP address : 140.130.240.200 dengan sebuah subnet mask standar kelas B yaitu : 255.255.0.0, maka kita akan mendapatkan :

IP address 140.130.240.200=10001100.10000010.11110000.11001000

Subnet Mask 255.255.0.0 =11111111.11111111.00000000.00000000

Penyelesaian :


Pada intinya penggunaan subnet mask digunakan sebagai saringan/filter jaringan (network) besar menjadi jaringan-jaringan yang lebih kecil (subnet).


SUBNET PRIVAT/NON-ROUTABLE

Ada 3 range ip address yang digunakan untuk jaringan yang tidak digunakan dalam jaringan kecil untuk kepentingan konfigurasi pribadi :

Class Range IP
A 10.0.0.0-10.255.255.255
B 172.16.0.0-172.32.255.255
C 192.168.0.0-192.255.255.255

Address ini tidak dialokasikan untuk situs atau organisasi, jadi siapapun dapat menggunakannya. Address privat digunakan untuk menghemat space IP address. Range IP Number makin sedikit karena internet tumbuh luar biasa cepat.

LATIHAN

  1. Berapakah nomor jaringan class C dari sebuah IP address 192.168.3.20, dalam bentuk biner ?
  2. Berapakah default subnet mask dari class A ?
  3. Apa yang digunakan untuk mengidentifikasi sebuah mesin tujuan ke tika transmisi data melalui internet ?
  4. Kumpulan dari terminal, komputer, server dan komponen lain, yang memungkinkan data mengalir dan saling memanfaatkan sumber daya secara bersama-sama adalah ?
  5. 10.1.0.1 adalah contoh dari IP class ?
  6. Berapakah jumlah host dari sebuah jaringan yang memiliki IP Address 192.202.146.3/25
  7. Sebuah jaringan besar dengan salah satu IP addressnya adalah 192.168.129.21, dibagi menjadi 8 buah subnet (sub-network). a) Sebutkan jumlah kedelapan no subnet tersebut? b) Sebutkan kedelapan no broadcast tersebut? c) Berapakah jumlah IP address yang bisa digunakan pada setiap jaringan? d) Berapakah jumlah total IP address yang bisa digunakan pada semua subnet (sub-jaringan) ?